Jumat, 03 Agustus 2012

ANAK YANG LEMAH DAYA TANGKAPNYA

Mendengar cerita ibuku tadi pagi, tentang si bungsu adiku yang sedikit bermasalah dengan kemampuan belajarnya.

Ibuku mengadu pada guru les nya, kalau adiku itu selalu marah - marah dan mengekspresikan kekesalannya kalau belajar,selain  itu meja pun tak terhindar dari pukulannya atau melempar barang - barang yang ada di dekatnya atau mungkin menangis.

Tetapi guru les nya hanya tersenyum dan berucap "santai saja bu tidak usah khawatir", di tambah lagi ibuku membanding - bandingkan dengan kakanya yang lebih cepat mengangkap pelajaran, ditambah lagi kakanya juga alumnus tempat si bungsu belajar les.

Segera saja aku bicara pada ibuku, bahwa membanding - bandingkan anak itu tidak baik. Sekalipun itu kenyataannya tapi itu dapat menyebabkan berkurangya rasa percaya diri dan merasa tidak di akui kemampuannya.




Memang kalau aku lihat si bungsu ini demikian, dan mungkin para orang tua juga banyak mengalami hal yang sama dengan yang ibuku alami sekarang.

Seharusnya dalam menghadapi perilaku anak yang seperti itu harus memiliki ekstra kesabaran, ya walaupun aku juga pernah terpancing kemarahan saat belajar dengan si bungsu tapi jika kita ingat akan langkah - langkanya mungkin bisa diminimalisir perilaku anak tersebut.

Belajarlah sesua dengan kondisi mood anak
Jika memang anak tidak siap untuk belajar jangan dipaksakan, jika ingin memaksa karena memang sudah tidak ada waktu untuk belajar, pergunakanlah kalimat dan kata- kata yang halus dan sopan sehingga si anak memiliki penalaran berpikir dan logika berpikir dalam melakukan suatu perbuatan. Jika penalaran ini di asah terus menerus insya allah akan tahu sendiri kapan saat belajar dan bermain.

Jangan membandingkan
Siapapun tidak ingin dibanding - bandingkan, terlebih lagi dengan sesama anggota keluarga. Dampak nya sangat tidak baik seperti yang saya bicarakan di atas.

Belajar dengan gembira 
Pada saat belajar, rasa jenuh sering datang melanda. Gunakanlah saat - saat ini untuk ber intermezo sejenak terhadap anak, bisa menceritakan hal - hal lucu, dongeng atau bernyanyi. Setelah pikiran mereka agak fresh bisa kembali belajar lagi.

Berbicara dengan pelan dan di ulang
Melihat kondisi anak yang terlalu sulit mengankap pelajaran, berbicara pelan adalah langkah awal yang baik dalam menyampaikan sesuatu, setelah itu ulang beberapa kali dan tanyakan kembali pada beberapa menit lagi. Sebenarnya hal ini tidak menjamin, karena adik saya demikian. Tapi jika dilakukan dengan telaten pasti bisa.

Berikan penghargaan
Jika putra, putri atau adik anda berhasil dalam menyelesaikan suatu masalah tentang pelajaran, berikan ia penghargaan.
ingat! penghargaan tidaklah melulu dilihat dari materi, bisa juga pelukan, kecupan, dan kata - kata yang bersifat mengakui kemampuannya.
Sehingga membuat si anak bagagia dan tepacu semangat belajarnya

Itulah beberapa saran dari saya semoga bermanfa'at


Tidak ada komentar:

Posting Komentar