Jumat, 03 Agustus 2012

BAIK





Berada dalam kebimbangan, ibarat berdiri pada bibir, bibir tepi kananku tergambar keindahan syurga dan segala kenikmatannya.

Dan bibir kiri tergambar neraka dan segala kepedihannya yang membuat kita pun merasa enggan memikirkannya.

Setapak demi setapak kehidupan ku lalui hingga baru serasa kini, masih saja aku terngiang masa dimana aku bercanda bersama kawan - kawan kecilku.

Dan kini semua berubah menjelma sebagai kesempurnaan seorang manusia, begitupun denganku. Terkadang aku berpikir sebenarnya siapa aku ini, apa sebenarnya yang aku inginkan.

Apakah keinginanku saat ini adalah kamuflase dari nafsuku, semua melihat baik - baik saja. tapi aku yang merasakan tidak demikian.

Orang tua, saudara, sahabat, teman pada akhirnya pun akan menghilang dariku, tersisa hanya aku dan kebaikkanku.

Tapi kembali aku bertanya pada diriku sendiri, apakah sebaik itukah diriku?apakah sikap - sikap seperti ini dikatakan baik dimatamu?

Memang pertanyaan itu tak lain adalah tiupan kesesatan yang dilancarkan oleh syetan, mencari celah untuk merugikan manusia tanpa manusia itu sadar telah dimanfaatkan.

Pernah mendengar pula sebuah kalimat dari slah seorang teman semasa SMK "janganlah mencari pendapat orang seberapa baik dirimu, karena itu akan menjadi beban bagimu".

Dan memang benar adanya, lebih baik melakukan yang terbaik daraipada mementingkan seberapa baikkah dirimu. 

Kebaikan lahir dari sebuah hati dan ketulusan, tapi apakah tak lepas dari yang namanya balas budi?.

Saat ini aku masih bersyukur dengan yang aku miliki dan aku sadar ini bukan miliku, tentang hidupku, kebahagiaanku, dukaku,dan semua rasa itu biar aku yang simpan sendiri saja.

Mencoba pasrah, ikhlas, dan tetap optimis menatap masa depanku , memanfaatkan waktu untuk melakukanyang terbaik. dan ini semoga tidak sebatas wacana saja.

Barang siapa menanam kebaikan pasti akan menuai kebaikan itu...pasti...Bismillah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar