Minggu, 26 Agustus 2012

KEMAMPUAN MENDENGAR


Beberapa waktu lalu keponakanku mudik lebaran dan kurang lebih seminggu berada di banyumas, usianya kira - kira 3 tahunan.

Disaat bercanda gurau dengannya, aku mencoba menayakan hal - hal kecil yang berkaitan dengan kemampuan dasar berhitung satu sampai sepuluh dan menayakan lagu apa saja yang sudah ia kuasai.

Namun betapa heran nya aku ketika keponakan ku itu menjawabnya dengan sepenggal lagu beserta liriknya, "yu a byutiful...byutiful" terdengar kacau karena lafalnya masih tidak terlalu jelas.

Anak laki - laki usia 3 tahun bernyanyi seperti itu...huuuh...ckckckck...

Tapi ketika aku tanya tentang lagu anak - anak justru keponakanku kebingungan menjawabnya, hehe..

Mendengar memang hal penting bagi kemampuan berbicara, menyimak, membaca bagi terbentuknya kemampuan berbahasa yang baik.

Dimulain dari janin dalam kandungan kira - kira usia 6 bulan, panca indra seluruh tubuhnya mulai bekerja yaitu merasakan rasa makanan yang dimakan ibunya, refleks menendang, refleks mengisap ibu jarinya  dan juga mendengar suara.

Pada usia 7 bulan indra pendengaran mulai berkembang pesat, si janin mulai mengenali sura ibunya dan merasa tenang jika mendengar musik klasik (budaya orang barat). 

Dan sejak itu hingga lahir sampai usia 3 tahun, saat - saat inilah merupakan periode terpenting dalam membentuk anak agar diajarkan hal - hal baik.

Daya ingatnya masih sangat segar sehingga mudah menangkap apa yang diajarkan, dilihat, dan didengar oleh anak tersebut, di sisi peran orang tua sangat penting untuk mengarahkan dan membimbing, dan harus lebih selektif juga dalam memilih bahan ajaran.

Sesuaikan dengan usia anak dan jangan terlalu memaksakan untuk belajar ini dan itu, ikuti saja apa maunya anak asal masih dalam batas kewajaran.

Dan untuk membentuk pribadi anak yang baik, hindarilah berkata yang kurang baik atau memutarkan lagu yang kurang manfaat bahkan tidak sesuai dengan usianya.

Jika sedang bermain dengan teman yang lain, sekiranya anak mengikuti kata - kata yang kurang baik berilah nasehat yang halus serta berikan alasanya, karena anak jaman sekarang sukar sekali di doktrin melalui nasehat melainkan juga harus memberikan contoh.

Jumat, 03 Agustus 2012

ANAK YANG LEMAH DAYA TANGKAPNYA

Mendengar cerita ibuku tadi pagi, tentang si bungsu adiku yang sedikit bermasalah dengan kemampuan belajarnya.

Ibuku mengadu pada guru les nya, kalau adiku itu selalu marah - marah dan mengekspresikan kekesalannya kalau belajar,selain  itu meja pun tak terhindar dari pukulannya atau melempar barang - barang yang ada di dekatnya atau mungkin menangis.

Tetapi guru les nya hanya tersenyum dan berucap "santai saja bu tidak usah khawatir", di tambah lagi ibuku membanding - bandingkan dengan kakanya yang lebih cepat mengangkap pelajaran, ditambah lagi kakanya juga alumnus tempat si bungsu belajar les.

Segera saja aku bicara pada ibuku, bahwa membanding - bandingkan anak itu tidak baik. Sekalipun itu kenyataannya tapi itu dapat menyebabkan berkurangya rasa percaya diri dan merasa tidak di akui kemampuannya.




Memang kalau aku lihat si bungsu ini demikian, dan mungkin para orang tua juga banyak mengalami hal yang sama dengan yang ibuku alami sekarang.

Seharusnya dalam menghadapi perilaku anak yang seperti itu harus memiliki ekstra kesabaran, ya walaupun aku juga pernah terpancing kemarahan saat belajar dengan si bungsu tapi jika kita ingat akan langkah - langkanya mungkin bisa diminimalisir perilaku anak tersebut.

Belajarlah sesua dengan kondisi mood anak
Jika memang anak tidak siap untuk belajar jangan dipaksakan, jika ingin memaksa karena memang sudah tidak ada waktu untuk belajar, pergunakanlah kalimat dan kata- kata yang halus dan sopan sehingga si anak memiliki penalaran berpikir dan logika berpikir dalam melakukan suatu perbuatan. Jika penalaran ini di asah terus menerus insya allah akan tahu sendiri kapan saat belajar dan bermain.

Jangan membandingkan
Siapapun tidak ingin dibanding - bandingkan, terlebih lagi dengan sesama anggota keluarga. Dampak nya sangat tidak baik seperti yang saya bicarakan di atas.

Belajar dengan gembira 
Pada saat belajar, rasa jenuh sering datang melanda. Gunakanlah saat - saat ini untuk ber intermezo sejenak terhadap anak, bisa menceritakan hal - hal lucu, dongeng atau bernyanyi. Setelah pikiran mereka agak fresh bisa kembali belajar lagi.

Berbicara dengan pelan dan di ulang
Melihat kondisi anak yang terlalu sulit mengankap pelajaran, berbicara pelan adalah langkah awal yang baik dalam menyampaikan sesuatu, setelah itu ulang beberapa kali dan tanyakan kembali pada beberapa menit lagi. Sebenarnya hal ini tidak menjamin, karena adik saya demikian. Tapi jika dilakukan dengan telaten pasti bisa.

Berikan penghargaan
Jika putra, putri atau adik anda berhasil dalam menyelesaikan suatu masalah tentang pelajaran, berikan ia penghargaan.
ingat! penghargaan tidaklah melulu dilihat dari materi, bisa juga pelukan, kecupan, dan kata - kata yang bersifat mengakui kemampuannya.
Sehingga membuat si anak bagagia dan tepacu semangat belajarnya

Itulah beberapa saran dari saya semoga bermanfa'at


BAIK





Berada dalam kebimbangan, ibarat berdiri pada bibir, bibir tepi kananku tergambar keindahan syurga dan segala kenikmatannya.

Dan bibir kiri tergambar neraka dan segala kepedihannya yang membuat kita pun merasa enggan memikirkannya.

Setapak demi setapak kehidupan ku lalui hingga baru serasa kini, masih saja aku terngiang masa dimana aku bercanda bersama kawan - kawan kecilku.

Dan kini semua berubah menjelma sebagai kesempurnaan seorang manusia, begitupun denganku. Terkadang aku berpikir sebenarnya siapa aku ini, apa sebenarnya yang aku inginkan.

Apakah keinginanku saat ini adalah kamuflase dari nafsuku, semua melihat baik - baik saja. tapi aku yang merasakan tidak demikian.

Orang tua, saudara, sahabat, teman pada akhirnya pun akan menghilang dariku, tersisa hanya aku dan kebaikkanku.

Tapi kembali aku bertanya pada diriku sendiri, apakah sebaik itukah diriku?apakah sikap - sikap seperti ini dikatakan baik dimatamu?

Memang pertanyaan itu tak lain adalah tiupan kesesatan yang dilancarkan oleh syetan, mencari celah untuk merugikan manusia tanpa manusia itu sadar telah dimanfaatkan.

Pernah mendengar pula sebuah kalimat dari slah seorang teman semasa SMK "janganlah mencari pendapat orang seberapa baik dirimu, karena itu akan menjadi beban bagimu".

Dan memang benar adanya, lebih baik melakukan yang terbaik daraipada mementingkan seberapa baikkah dirimu. 

Kebaikan lahir dari sebuah hati dan ketulusan, tapi apakah tak lepas dari yang namanya balas budi?.

Saat ini aku masih bersyukur dengan yang aku miliki dan aku sadar ini bukan miliku, tentang hidupku, kebahagiaanku, dukaku,dan semua rasa itu biar aku yang simpan sendiri saja.

Mencoba pasrah, ikhlas, dan tetap optimis menatap masa depanku , memanfaatkan waktu untuk melakukanyang terbaik. dan ini semoga tidak sebatas wacana saja.

Barang siapa menanam kebaikan pasti akan menuai kebaikan itu...pasti...Bismillah...

Rabu, 25 Juli 2012

BICARAMU MENCERMINKAN PRIBADIMU







Di sebuah hutan yang sangat lebat ada seorang pemburu yang telah menangkap hasil buruannya, yaitu seekor harimau yang hidup di hutan tersebut. Pemburu itu menguliti hasil buruannya dan mengeringkan kulit beserta kepala harimau itu.

Kemudian pemburu itu pulang kembali ke kota dan lupa membawa hasil buruannya, karena terlalu banyaknya peralatan yang ia bawa.

Tak jauh dari tempat itu lewatlah seekor keledai, melihat harimau berada di tempat itu si keledai langsung lari bersembunyi di balik semak - semak.

Namun setelah menunggu selama 2 jam si harimau itu tak kunjung beranjak dari tempat semula, akhirnya dengan menggumpulkan seluruh keberaniannya si keledai mendekat dan mengarahkan tongkat ke arah harimau itu.

Mencoba menggoyang - goyangkan badan harimau itu, tapi setelah si keledai perhatikan teernyata itu hanya seonggok kulit harimau yang ditinggal oleh pemburunya.

Si keledai memiliki niat yang kurang baik yaitu dengan memakai kulit harimau(bentuknya seperti barongsai) untuk menakut takuti penghuni hutan yang lain.

Sasaran pertama adalah segerombolan kerbau yang sedang makan rumput, dengan tiba - tiba si keledai muncul menggunakan kulit harimau itu dan berhasil membuat lari kerbau terbirit - birit, si keledai tertawa dengan bahagianya.

Kemudian sasaran ke dua ada seekor buaya yang tengah berjemur di pinggiran danau, dan seperti biasa si keledai sukses membuat buaya itu pergi dengan ketakutan.

Ketika keledai itu akan kembali kerumah tak sengaja bertemu dengan kancil, si kancil kaget bukan kepalang melihat harimau berada di depannya.

Si kancil sukar berlari untuk kabur karena saking gemetarnya, tapi ia merasa curiga kenapa si harimau hanya berjalan mondar - mandir saja tanpa mengeluarkan suara apapun.

Setelah si kancil memperhatikan harimau itu, ia melihat ekor yang berbeda dengan ekor harimau pada umumnya.

Kancil pun memiliki ide untuk mempermalukan siapa sebenarnya dibalik kulit harimau itu, si kancil berteriak minta tolong sampai akhirnya seluruh penghuni hutan hadir di tempat itu.

Setelah semua binatang berkumpul barulah si kancil menantang pada harimau jadi - jadian itu

Kancil : Heey... harimau aku perhatikan sedari tadi kau hanya terdiam saja, apakah ada yang salah denganmu?

Harimau : apa maksudmu?

Kancil : iya kita ketahui bahwa harimau ditakuti karena suaranya yang sangat keras dan menakutkan, coba kau tujukan suara auman mu itu?

Harimau : tidak..!!

Kancil : kenapa? atau kau ini hanya harimau jadi -jadian?

Mendengar bahwa identitasnya mungkin akan terbongkar akhirnya si harimau jadi - jadian alias si keledai ini menyanggupi tantangan si kancil.

Harimau : baiklah..tapi apa imbalanmu?

Kancil : baik, jika kau sanggup melewati tantangan ini, kau akan dinobatkan sebagai raja hutan di tempat ini.

Kemudian dengan sekuat tenaga si keledai mengumpulkan suara agar terdengar seperti suara harimau, namun apa yang terjadi? bukannya suara harimau yang keluar tapi palah suara ringkikan keledai yang memecah gendang telinga.

Semua binatang yang hadir di tempat itu merasa kaget mendengarnya, si kancil mendekat dan membuka kulit harimau itu dan ternyata aslinya adalah seekor keledai.

Si keledai merasa malu mendapat cacian dan makian dari penghuni hutan lainnya karena telah menipu mereka, dan pada akhirnya si keledai meminta maaf karena telah merugikan mereka.

Pelajaran yang dipetik adalah :

Orang yang bodoh akan terlihat kebodohannya pada saat ia mengeluarkan suara(berbicara), sekalipun ia mencoba menutup nutupinya.


Rabu, 18 Juli 2012

DOSA JEMPOL





Marhaban ya ramadhan..

Tak terasa insya Allah esok adalah bulan ramdhan, bulan yang lebih bermakna dibandingkan dengan seribu bulan, bulan dimana Allah mengobral pahala, bulan dimana dibukakanya pintu - pintu syurga dengan seluas luasnya dan ditutupnya pintu - pintu neraka. Subhanallah..

Betapa gembiranya hati ketika sudah berbicara tentang ramadhan, walaupun aku sadar masih banyak kekurangan dalam menghadapi bulan ramadhan ini.

Menyesal iya, jika mengingat ramadhan tahun - tahun lalu yang terlewat begitu saja, dan mulai sekarang aku harus berbenah diri dan bersiap - siap menyambutnya dengan penuh semangat, rasa bahagia dan kegembiraan.

Bicara tentang bulan ramadhan tak lepas dari yang namannya puasa, ya iya lah....(hehe), yups.. Puasa atau Shaum dalam bahasa arabnya dan fat dalam bahasa inggrisnya (hehe..kalau tidak salah).

Puasa adalah menahan diri dari aktifitas makan, minum dan yang utama dalam mengendalikan emosi dari mulai terbi fajar hingga terbenamnya matahari. 

Mungkin menahan haus dan lapar insya Allah bisa kita lakukan, tapi yan paling cukup sulit adalah mengendalikan emosi kita, salah satunya bergunjing.
Yaah..memang itu identik sekali dengn kaum hawa tapi tidak semua kok..(hehe)

Melihat jaman yang sudah maju dalam hal teknologi seperti sekarang ini bergunjing atau gosip jadi semakin meluas, naah...ini taktik syetan yang terbaru,yang mungkin kita tidak menyadarinya.

Sekalipun kita berdiam diri di rumah sendiriaan tapi kita mengumbar keburukan orang lain atau bercanda walaupun itu disengaja dalam media sosial, ya sama saja...,

Kata Ustadz Yusuf Mansyur ini  nama ngetrendnya adalah Dosa Jempol.
hehe..lucu namanya ya?tapi memang betul jempol kita yang bekerja tapi yang mengendalikan kan diri kita juga toh..? 

Nah untuk menghindarinya penulis punya sedikit tips nih, bisa kalian coba dan semoga bermanfaat
Hal yang mungkin bisa dilakukan adalah untuk menghindarinya adalah

Untuk menghindarinya bisa kita non aktifkan untuk sementara akun  - akun media sosial yang kita miliki, waah...sehari tanpa update ya susah,bagi yang sudah kebiasaan.(hehe..)yah itu si terserah masing - masing saja, jika kamu sendiri merasa bisa mengontrol diri kamu sendiri it's oke..tapi tetep waspada
kalu dipikir lebih manfaat jika kita gunakan untuk aktifitas yang lain, misalnya membantu orang tua atau ber tadarus,wah...ini yang bagus.

Memanfaatkan media solsial sebagai dakwah, nah kalau inibisa di share ke teman - teman yang lain, mungin saja bisa menambah wawasan.

Sekian tips dari penulis,namun bukan berarti aku sebagi penulis bebas dari hal yang kurang baik itu tapi marilah kita bersama - dalam menghadapi dan melaksanakan puasa di bulan ramadhan dengan sebaik  - baiknya dan muhasabah(introspeksi) diri dan semoga kita menjadi pemenang sejati. Aamiin